Pekanbaru, Newsoke.Net- Persoalan sapi kurban bantuan dari BUMD PTPN V untuk DPRD Riau, yang santer beritanya beralih ke Kantor Demokrat Riau. Hal ini mendapat reaksi dari mahasiswa Unilak dengan menggelar demo depan gedung DPRD Riau, di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Jumat (14/8/20) pagi.
Dalam aksi itu tampak mahasiswa juga membawa spanduk bertuliskan, Diduga Dua Ekor Sapi Milik Rakyat Dicuri Oleh Demokrat dan Diduga Agung Nugroho Sebagai Dalang Pencuriannya Dua Ekor Sapi Kurban Yang Diberikan Oleh PTPN V kepada DPRD Riau. Di spanduk besar itu, bergambar Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau, Agung Nugroho dan gambar mobil Mercy (logo Demokrat) ini disertai gambar dua ekor sapi.
Sejumlah aktivis mahasiswa dari Unilak megelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Riau ini menyikapi isu sapi kurban tidak jadi dipotong di DPRD Riau. Tetapi, kehadiran mahasiswa tidak ada respon atau disambut para pihak. Karena, masa aksi ini juga bersamaanya dengan demo buruh. Padahal, kedatangan mahasiswa ini meminta kejelasan dari polemik sapi tersebut.
Koordinator aksi, Cep Pramana Galih ini mengatakan, kedatangan masa aksi ke DPRD Riau ini untuk meminta kejelasan dari polemik sapi diperuntukkan kepada DPRD Riau, namun itu malahan berbelok ke Kantor Demokrat. Cep Permana Galih ini meminta kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD Riau, untuk menindaklanjuti dugaan itu. “Kami minta penyelewengan dua ekor sapi ditindaklanjuti oleh Badan Kehormatan DPRD Riau,” pinta Cep.
Mahasiswa Unilak menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Riau, merasa kecewa. Sebab, tidak ada disambut oleh anggota DPRD didalam hal memberikan penjelasan sapi kurban hibbah PTPN V kepada panitia Masjid Daarul Abrar yang tidak jadi dipotong di DPRD Riau. Tetapi, malah dipotong itu di Kantor Demokrat Riau Jalan Arifin Achmad.
Dari selebaran yang dibagi-bagikan oleh mahasiswa Unilak tersebut, setidaknya ada tiga tuntutan dari mahasiswa yang menamakan dirinya Aliansi Pergerakan Aktivis Mahasiswa Lancang Kuning ini. Diantara lain yang pertama mahasiswa meminta DPRD Riau mengklarifikasi hal dugaan adanya penyimpangan tersebut.
Kedua, Kami minta Badan Kehormatan DPRD Riau untuk menindaklanjut Agung Nugroho selaku Ketua Fraksi Demokrat atas dugaan penyelewenganya dua ekor sapi untuk DPRD Riau tetapi diseleweng ke Partai Demokrat. Ketiga, mahasiswa menuntut permintaan maaf terbuka dari Agung Nugroho karena sudah membuat keresahan menilai dalang kekisruhan.
Karena tidak ada mendapat respon dari anggota DPRD Riau, puluhan masa aksii dari Unilak ini setelah berorasi. Akhirnya dengan rasa kesal itu membubarkan diri setelah berorasi, yang hanya didepanya pintu keluar halaman Kantor DPRD Riau tersebut. Sementara disaat bersamaan, dipintu masuk ada juga aksi dilakukanya buruh. Tapi dijamu anggota DPRD Riau.
Sementara itu, Agung Nugroho ini yang saat juga menyambut demo buruh tidak sempat menjumpai mahasiswa. Namun dirinya berharap dapat bertemu dengan mahasiswa serta duduk disatu ruangan. Tetapi, kesempatan itu agung mengaku, dia tidak tahu jikalau demo yang berada di gerbang keluar DPRD Riau itu, adalah mahasiswa permasalahkan persoalanya sapi kurban dan menyeret namanya.
“Saya tidak tahu itu mereka demo. Saya hanya tahu dari foto saja, tadi saya mau bawa mereka menjumpai saya. Tapi itu, saya meminta mereka menjumpai saya lagi,” ujar Agung. Dia menambahkan, jika dalam 1 x 24 jam massa demo itu, tidak ada kembali datang menjumpai dirinya didalam artian tabayun, maka menuntut balik mahasiswa.
Tapi sebut anggota Komisi V DPRD Riau ini, pihaknya memberikan apresiasi atas aksi mahasiswa tersebut yang dikarena aksi demo ini berlangsung secara aman dan tertib. Namun, sangat disayangkan saat pihaknya berkeinginan ini menemui para pendemo, mereka pergi. Tadi, telah berkeinginan untuk menjelaskan kepada mereka para mahasiswa.
Agung juga menyarankan, sebelum aksi dilakukan, maka sebaiknya mahasiswa menanyakan langsung dirinya agar apa yang dituding mahasiswa tersebut tidak menjadi fitnah. “Saran saya, ada baiknya tabbayun dulu kepada saya. Karena, jika apa yang mereka tuduhkan kepada saya tidak benar, maka jatuhnya fitnah,” sebut Agung menyikapi hal ini.
Saat ini Agung juga masih membuka diri untuk tabbayun, dan jelaskan seterang-terangnya apa yang sebenarnya terjadi terkait sapi kurban bantuannya PTPNV tersebut “Silahkan datang kepada saya, saya buka pintu selebar-lebarnya bagi adik-adik yang ingin tabbayun silahkan. Saya justru senang adanya masyarakat yang selalu mengingatkan saya selaku wakil rakyat,” ujarnya.
Agung menjelaskan terkait sapi kurban yang tersebut, tidak ada lagi persoalan DPRD Riau yang diwakili Ketua Masjid Sugeng Pronoto duduk semeja antara pihak PTPN V dan DPD Demokrat Riau didalam meluruskan miss komunikasi yang terjadi. Bahwasanya, pihak DPD Demokrat Riau juga menggantkan sapi tersebut,” terangnya.
Agung juga menjelaskan alasan kenapa dirinya tidak meminta maaf karena atas persoalan tersebut. Dirinya ini pada saat itu, hanya terima untuk menjalankan hal perintahnya dari pimpinan partai bahkan untuk klarifikasi akan kesalah pahaman ini juga sudah disampaikan PTPN V. Hal Itu, tidak pernah ikut terlibat atau dalam permintaanya sapi sejak awal termasuk meminta agar sapi tersebut di kirim ke DPD Demokrat Riau,” bebernya.
**red/rul