Pekanbaru, Newsoke.Net- Puluhan eks karyawan PT Ricry menggelar aksi demo di Kantor Gubernur Riau (Gubri), Senin (20/7/20). Mereka minta supaya Syamsuar ini memperjuangkan hak-hak mereka berupa uang pesangon hingga kini belum dibayar perusahaan.
Koordinator lapangan aksi demo, Dedi, ketika dalam orasi mengatakan PT Ricry belum membayar pesangon terhadap 365 lebih eks karyawannya. Selama 3 tahun mereka menunggu tanpa ada kerjaan, dan hanya mengharapkan uang pesangon yang dijanjikan oleh PT Ricry.
“Pengadilan Negeri Pekanbaru telah memenangkan gugatan kami yang mengharuskan PT Ricry membayarkan pesangon kami setelah kami di PHK. Tiga tahun kami menunggu tapi tak kunjung dibayarkan. Kami sebenarnya tidak mau berdemo, tapi kami hanya menuntut hak kami,” teriak Dedi dilansir cakaplah.com.
Mereka melakukan aksi, dengan harap Gubri membantu untuk meminta agar PT Ricry membayarkan pesangon yang tidak kunjung dibayar. Memang ungkap Dedi, perkara ini tiga tahun silam sudah sampai, atau ditangani DPRD Riau yang juga minta pada perusahaan beroperasi di Rumbai ini membayar hak karyawan.
Dikatakanya, kini perusahaan itu sudah beroperasi di Kampar. Padahal itu pada persidangan sudah dinyatakan tuntutan ratusan eks karyawan ini menang. Tapi, tidak kunjung direalisasikan. Makanya, minta gubernur untuk memperjuangkan.
Jumlah pesangon itu, wajib dikeluarkan oleh pihak PT Ricry Pekanbaru, sesuai dengan jumlah karyawan di PHK, yakni sebesar Rp30,8 miliar. Jumlah karyawan di-PHK mencapai 600 karyawan. Namun sebagian karyawan ada telah menerima pesangon, sebagian lagi belum.
“Kami kan sudah menang di pengadilan setelah kami menggugat perusahaan. Kami menang mutlak, dan pesangon karyawan mencapai Rp30 miliar lebih. Jangan dibeda-bedakan karyawan yang menerima. Ada 300 lebih karyawan yang belum menerima haknya. Pak Gubernur bantu kami,” kata eks karyawan PT Ricry lainnya, Riswan.
Hingga saat ini puluhan karyawan PT Ricry masih terus menggelar aksi demo. Kebanyakan mereka wanitadan membawa anaknya. Mereka masih menunggu respon pemerintah provinsi Riau.
**red/dai