Beranda Riau Tidak Diterima Sekolah Negeri, Anak Miskin Tagih Janji Gubri Soal Sekolah Gratis

Tidak Diterima Sekolah Negeri, Anak Miskin Tagih Janji Gubri Soal Sekolah Gratis

1
BERBAGI

Pekanbaru, Newsoke.Net- Mulai hari ini, pelajaran tahun ajaran barupun telah

dimulai. Ada yang sudah menerapkanya belajar tatap muka, dan ada juga daring akibat pandemi Covid-19.

Tapi bagi Riyan, anak yatim yang tinggal di Rumbai ini, di awal tahun ajaran baru ia malah terancam tak sekolah. Karena hingga saat ini belum juga ada sekolah negeri yang mau menerimanya masuk melalui jalur afirmasi atau siswa miskin. Riyan hanya pasrah.

Ibunya berprofesi sebagai tukang ojek. Sementara ayah sudah lama meninggal dunia. Penghasil tidak tetap sang ibu dicukup-cukupkan untuk menghidupi 3 adik-adiknya yang duduk dibangku SD dan SMP. Karena itu, ketika sekolah negeri yang jadi harapan menimba ilmu tak menerimanya, ia pun tidak sanggup masuk ke sekolah swasta.

Meski demikian, dia tak berputus asa. Riyan berharap bantuan dari Gubernur Riau, agar ia bisa lanjutkan pendidikan di sekolah SMK negeri yang ditujunya.
“Saya sangat ingin sekali melanjutkan sekolah, tapi apa daya ibu saya hanya tukang ojek, ayah saya ini meninggal dunia. Saya sudah mendaftar di SMK 7 Pekanbaru dengan jalur afirmasi saat PPDB lalu, tapi hanya waktu dua hari nama saya hilang,” kata Riyan.

Selanjutnya, mencoba lagi mendaftar ke SMK 5 lewat jalur afirmasi, tapi di akhir-akhir pendaftaran nama saya kembali hilang. Padahal pada saat pendaftaran terakhir dan penutupan pendaftaran nama saya masih ada. Mau masuk sekolah swasta ibu saya bilang tidak ada biaya, kini saya berharap kepada pak Gubernur mau memasukkan nama saya di sekolah negeri.

Dikatakan Riyan, ia banyak membaca berita bahwa pemerintah Provinsi Riau akan menggratiskan sekolah bagi siswa tidak mampu. Namun kenyatannya tidak seperti dikatakan pemerintah Provinsi Riau. Ternyata bagi siswa miskin seperti dirinya yang juga anak yatim tidak bisa sekolah di sekolah negri yang katanya tidak berbayar.

“Mewah, mewah dikatakan Gubernur ternyata memang hanya untuk yang mewah saja. Bukan bagi kami siswa miskin dan yatim ini. Saya hanya bisa mengandalkan surat miskin dari RT, RW dan Lurah, ternyata tak diterima,” cerita Riyan dilansir cakaplah.com.

Sementara itu, orangtua Riyan, Linda, yang tinggal di Jalan Baung, Kelurahan Limbungan Baru, tidak bisa memastikan anaknya akan melanjutkan sekolah. Hal itu, karena jika sekolah di swasta, ia tak sanggup membiayai biaya sekolah yang cukup tinggi. Belum lagi ada membiaya anak-anaknya masih duduk di bangku SD dan SMP.

“Kalau ke swasta saya tidak sanggup membiayai sekolahnya. Saya meminta keringanan hati dari pemimpin di Riau ini, yang memberi sekolah gratis kepada kami warga miskin ini. Anak saya Riyan tiap hari bertanya dimana bisa sekolah. Saya ini hanya mengatakan nanti akan ditolong oleh kawan masuk ke sekolah negeri, melalui Dinas Pendidikan dan Gubernur,” katanya sambil meneteskan air mata.

**red/dai

Print Friendly, PDF & Email