Beranda Riau Calon Petinggi BRK yang Bermasalah, Sebaiknya Tidak Ikut Seleksi

Calon Petinggi BRK yang Bermasalah, Sebaiknya Tidak Ikut Seleksi

2
BERBAGI

Pekanbaru, Newsoke.Net- Diketahui masih ada kekosongan jabatan di Bank Riau Kepri (BRK). Maka disaat ini sudah ada sejumlah nama kandidat, diusulkan ke pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun dalam hal ini diwanti-wanti agar selektif menetapkan pilihan.

Untuk diketahu ini nama-nama kandidat pejabat BRK diajukan ke OJK itu adalah Indra SE dan Yan Prana untuk jadi calon Komisaris Utama. Kemudian nama Andi Buchori dan Nizam Putih sebagai calon Direktur Utama. Lalu Denny Mulia Akbar dan Said Syamsuri untuk calon Direktur Operasional. Terakhir, MA Suharto sama Muhammad Jazuli untuk sebagai calon Direktur Dana Jasa.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi III DPRD Riau, Husaimi Hamidi, kepada wartawan, Kamis (9/7/20). Disebut dia,
agar pejabat yang dipilih nanti menjadi Komisaris Utama (Komut) dan Direktur Utama (Dirut) serta lainya. Hendaknya, pejabat yang bersih berintegritas. Tidak punya track record buruk soal hukum.

Husaimi menyampaikan ini terkait ada pemanggilanya salah satu calon Komut, Yan Prana, oleh Kejati Riau dalam kasus dugaan penyimpangan dalam anggaran Pemkab Siak. “Kita tentu berharap agar pejabat terpilih adalah yang bebas dari segala catatan hukum dan keuangan. Track recordnya harus baik. Kita yakin OJK akan melakukan itu. Karena OJK ini kan linknya bagus dan profesional,” kata Husaimi Hamidi.

Politisi PPP ini mengatakan, Komisaris utama merupakan posisi yang penting, harus orang yang paham keuangan. Memang untuk wakil pemerintah harus ada Sekda atau asisten yang mewakili pemerintah, dan juga ada dari kalangan profesional.

“Kita harap, jikalau memang ada calon tersangkut masalah hukum, sebaiknya jangan ikut. Tapi, kita asas praduga tak bersalah, misalnya yang bersangkutan dipanggil sebagai saksi untuk memberi keterangan kita nggak tau juga kan. Hal ini, kita lihat lah perkembanganya,” kata Husaimi.

Artinya, kata Husaimi, seyogyanya dari pihak OJK memahami. Yakni bersih dari segala catatan ini sangat penting. Yang
karena dalam membangun dan majukan BUMD di Riau haruslah diisi orang-orang yang baik. Karena, kalau sejak dari awal tidak bersih, dan diisi pejabat yang tidak bersih. Maka bagaimana mau bersihkan yang dalam.

“Kita ingin mengawasi BUMD dari awal, bagaimana kalau dari awal tidak bersih. Dikarena kita mau membersihkan yang dalam. Bak kata orang, jikalau lantai itu kotor, kita membersihkan sapunya juga harus bersih. Kalau sapunya yang kotor bagaimana kita mau membersihkanya” katanya.

**red/dai

Print Friendly, PDF & Email