Jakarta, Newsoke.Net- Beredarnya isu, bahwa pada pergantian menteri ini ada nama Basuki T Purnama alias Ahok akan naik kelas yakni jabatan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) gantikan Erick Thohir yang saat sekarang Menteri BUMN.
Terkait isu yang digadang-gadangkan ini membuat para pihak angkat bicara akan hal tersebut. Karena, sangat meragukan terhadap kemampuan Ahok didalam hal bisa memimpin dari Kementerian BUMN yang membawah ratusanya perusahaan plat merah tersebut. Seperti keraguanya
Fraksi Partai Golkar dan PKB di DPR.
Politisi Fraksi Partai Golkar Komisi VI DPR Mukhtarudin, menyatakan adanya keraguan terhadap kemampuan Ahok untuk memimpin Kementerian BUMN yang membawahi ratusan perusahaan plat merah tersebut.
“Ahok belum terlihat track record-nya sebagai pemimpin sebuah corporate, atau punya bisnis yang besar. Saya tidak begitu yakin Ahok bisa pimpin BUMN,” papar Mukhtarudin dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan di Jakarta.
Menurut Mukhtarudin, Erick Thohir lebih memiliki semangat dan kemampuan untuk membenahi BUMN. Kemampuan itu selain dianggap penting dan menjadi nilai plus dimiliki seorang Menteri BUMN. Karena, karakteristik BUMN sebagai sebuah corparate, jadi harus dipimpin sosok yang punya jiwa entrepreneur dan pengalaman corporate juga.
“Terbukti, Erick bisa lakukan restruktur BUMN. Dibanding Menteri BUMN sebelumnya, Erick lebih bagus dalam konteks pembenahan BUMN. Erick punya spirit itu. Sosok Menteri BUMN itu harus punya kemampuan manajerial dan komunikasi yang bagus. Kooperatif dan menjadi jembatan bagi semua kepentingan; kepentingan negara, masyarakat, dan dunia usaha, tapi tetap tegakkan prinsip bagaimana BUMN bisa untung,” ujarnya dilansir CNNIndonesia.
Mukhtarudin pun berharap Presiden Joko Widodo mempertahankan posisi Erick sebagai Menteri BUMN. Tapi, kalau Jokowi memutuskan hal lain, menurutnya, hal tersebut merupakan hak prerogatif Presiden
“Pergantian kabinet itu hak prerogatif presiden. Walaupun secara objektif Erick mampu dan punya spirit membenahi BUMN, tapi kalau Presiden putuskan berbeda, tetap harus kita hormati. Saya berharap, dan masih yakin Erick tetap di BUMN,” pungkasnya
Hal senada juga dinyatakan Politisi Fraksi PKB Anggota Komisi VI DPR RI Mohamad Toha, Ia menilai Erick Thohir lebih kapabel atau mumpuni sebagai Menteri BUMN Ahok.
“Erick on the track, gradually sudah membenahi BUMN. Erick jelas lebih mumpuni ketimbang Ahok,” kata Toha dalam keterangan persnya menyikapi isu Ahok akan menjabat Menteri BUMN menggantikan Erick. Toha menjelaskan, memimpin kementerian, terlebih untuk membawahi banyak BUMN, dibutuhkan kedewasaan, tidak mudah emosional.
Seorang pemimpin, kata Toha, khususnya di Indonesia, harus punya sifat ngemong, ngemot, dan mengayomi. Artinya, pemimpin itu mampu menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi orang lain, menampung segala permasalahan untuk dipecahkan bersama dan membuat teduh agar semua bawahan bisa bekerja dengan tenang agar produktif.
“Erick juga punya ketiga sifat itu,” ucap Toha. Menurut Toha, Erick sangat menguasai masalah, kerap sampaikan solusi-solusi cerdas, dan diskusikannya bersama-sama. Ini jelas bagian karakter pemimpin yang visioner. Maka, kalau itu digantikan Ahok, maka terbayang akan kepemimpinannya.
**red/dai