Newsoke.Net, Kampar- Suara dari pesawat yang sempat merendah dan disusul suara ledakan membuat kaget warga Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, sekitar pukul 8.30 WIB pagi. Satu unit pesawat tempur jatuh dan menimpa rumah warga. Kepulan asap membumbung tinggi segera memancing keramaian.
Kepala Desa Kubang Jaya Tarmizi membenarkan peristiwa jatuhnya pesawat di desanya tersebut. Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima dari warga, pesawat itu setidaknya menyebab dua rumah rusak berat dan satu mengalami rusak ringan. Area jatuhnya pesawat menurut Tarmizi langsung disterilkan oleh TNI.
”Posisi jatuh pesawat di RT 4, RW 1, Dusun I Sialang Indah, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu. Pesawat itu menimpa dua rumah yang kebetulan rumah kosong. Satu lagi rumah tertimpa kursi yang nyangkut di bagian atap rumah. Sejauh ini, informasi dari warga, tidak ada korban jiwa. Saya dan warga tak bisa masuk area itu sekarang, sudah steril,” sebut Tarmizi.
Tarmizi juga membantah pesawat jatuh dekat Kantor Desa Kubang Jaya. Memang, menurut dia, kepulan asap bisa dilihat jelas dari kantor desa. Namun jarak lokasi pesawat jatuh ke kantor desa sekitar 500 meter, yang menurutnya cukup jauh. Dirinya memastukan peristiwa tersebut tidak mengganggu pelayanan di kantor desa.
Sementara itu, pesawat tempur yang jatuh tepatnya di kawasan pemukiman
penduduk, Perumahan Mutiara Sialang, Jalan Sialang Indah, Kubang ini menjadi tontonan warga. Sebab, evakuasi masih terus berjalan di lokasi kejadian, salah satunya pilot yang membawa pesawat diduga jenis Hawk tersebut. Kursi pelontar pilot ditemukan 500 meter dari lokasi terjatuhnya pesawat.
Kondisi itu lokasi kejadian terjatuhnya pesawat tempur milik TNI AU, sekitar pukul 09:30 WIB, atau kurang dua jam pascakejadian. “Dengan suara dentuman keras sekitar jam delapan. Itu ada evakuasi kursi pelontar yang ada pilotnya,” kata seorang saksi mata di lokasi, Yogi sambil menunjuk sebuah rumah.
Di lokasi, terlihat sebuah mobil dengan bak terbuka membawa bungkusan yang diduga kursi pelontar. Lokasinya terlihat dari kejauhan, sebab dari tempat terjatuhnya pesawat, 800 meter sudah ditutup dan tidak boleh ada aktifitas warga.
Belum ada keterangan resmi dari pihak Mabes AU TNI maupun Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru terkait dengan koronologi jatuhnya pesawat tersebut, termasuk apakah ada korban jiwa atau tida. Termasuk perihal evakuasi pilot dan kondisi di lapangan.
**red/dai